Andi Ansyah :14521014
Julianto :14521015
Dosen Pengampu
Mahfuz M.Pd.I
JURUSAN: DAKWAH
PRODI: Komunikasi Penyiaran Islam 1A
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) CURUP 2014/2015
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Al-Qur’an adalah mukjizat bagi umat islam yang diturunkan
kepada nabi Muhammad Saw untuk disampaikan kepada umat manusia. Al-Qur’an
sendiri dalam proses penurunannya mengalami banyak proses yang mana dalam
penurunannya itu berangsur-angsur dan bermacam-macam sebab nabi menerimanya.
Dalam peroses turunya
Al-Qur’an tidak langsung sekaligus Allah
SWT berikan Al-Qur’an utuh langsung
menjadi suatu kitab kepada Nabi Muhammad
Saw namun secara berangsur artinya bahwa Nabi Muhammad Saw menerima ayat
Al-Qur’an itu perayat. Sebagaimana dalam perjalanan Nabi Muhammad Saw dalam
mendapatkan ayat Al-Qur’an yang banyak di dalamnya memberikan pelajaran kepada
kita tantang mengapa ayat tersebut di turunkan, maka dalam proses aplikasi
nilai-nilai yang terkandung di dalamnya sangatlah penting bagi kita sebagai
umat manusia harus mengetahui juga memahami tujuan Allah SWT menurunkan ayat Al-Qur’an yang menggunakan
sebab maupun yang tidak menggunakan sebab.
Turunya Al-Qur’an
atau ayat-ayat Al-Qur’an ada yang di turunkan pada suatu kejadian tertentu
sebab-sebab turunya ayat tersebut. Maka dari permasalahan diatas juga sesuai
dengan tugas yang diberikan oleh Bapak dosen tentang Asbabun Nuzul Al-Qur’an
atau sebab-sebab turunya Al-Qur’an. Maka untuk itu pertanyaan ini akan mengantarkan
pembahasan kami tentang sebab-sebab turunya Al-Qur’an
2. Rumusan
Masalah
Mengkaji latar
belakang diatas dapat diambil beberapa permasalahan sebagai kajian dari
pembuatan makalah ini yakni diantaranya :
1. Pengertian Asbabun Nuzul
2. Apa sebab-sebab turunya Al-Qur’an
3. Bagaimana cara atau
proses turunya Al-Qur’an
3. Manfaat
Manfaat yang
dapat diambil dari makalah ini adalah :
1. Kita semua dapat
mengetahui apa arti dari Asbabun Nuzul
2. Membuat kita
mengetahui sebab-sebab turunya ayat Al-Qur’an
3. Memberikan
kesadaran bagi kita semua akan pentingnya membaca dan menghargai setiap ayat
yang ada di dalam Al-Qur’an.
BAB II
PEMBAHASAN
Al-Qur’an diturunkan untuk memberi petunjuk kepada
manusia ke arah tujuan yang terang dan jalan yang lurus dengan menegakkan asas
kehidupan yang di dasarkan pada keimanan kepada Allah dan risalahnya. Juga
memberitahukan hal yang telah lalu, kejadian-kejadian yang sekarang serta
berita-berita yang akan datang.
Sebagian besar Quran pada mulanya
diturunkan untuk tujuan umum ini, tetapi kehidupan para sahabat bersama
Rasulullah telah menyaksikan banyak peristiwa sejarah, bahkan kadang terjadi di
antara mereka peristiwa khusus yang memerlukan penjelasan hukum Allah atau
masih kabur bagi mereka. Kemudian mereka bertanya kepada Rasulullah untuk
mengetahui hukum Islam mengenai hal itu. Maka Quran turun untuk peristiwa
khusus tadi atau untuk pertanyan yang muncul itu. Hal seperti itulah yang
dinamakan Asbabun nuzul.
1. Pengertian
Asbabun Nuzul
Secara etimologi Asbabun
nuzul terdiri dari dua kata yaitu, Asbab, jamak dari Sabab yang
berarti sebab atau latar belakang dan nuzul yang berarti
turun. Jadi Asbabun Nuzul berarti sebab-sebab turunnya ayat
Al-Qur’an. Secara terminologi, Asbabun Nuzul adalah sesuatu
yang menjadi sebab turunnya sebuah ayat atau beberapa ayat Al-Qur’an atau suatu
pertanyaan yang menjadi sebab turunnya ayat sebagai jawaban atau penjelasan
suatu hukum yang diturunkan saat terjadinya peristiwa yang Asbab
an-nuzul berarti pengetahuan tentang sebab-sebab diturunkannya suatu ayat. Ada
juga yang berpendapat Asbabun Nuzul adalah :
“Sesuatu yang
sebabnyalah turun sesuatu ayat atau beberapa ayat yang mengandung sebab itu,
atau memberi jawaban tentang sebab itu, atau menerangkan hukumnya pada masa
terjadinya peristiwa itu.”
Yakni, suatu
kejadian yang terjadi di zaman Nabi SAW. Atau sesuatu pertanyaan yang
dihadapkan kepada Nabi, dan turunlah satu atau beberapa ayat dari Allah S.W.T.
yang berhubungan dengan kejadian itu atau dengan penjawaban pertanyaan itu.
Baik peristiwa itu merupakan pertengkaran ataupun merupakan kesalahan yang
dilakukan maupun suatu peristiwa atau suatu keinginan yang baik.
Jadi, Asbabun
nuzul adalah ilmu Al-Qur’an yang membahas mengenai latar belakang atau
sebab-sebab suatu atau beberapa ayat Al-Qur’an diturunkan. Makna Asbabun Nuzul
secara lengkap yaitu: “Kejadian yang karenanya diturunkan ayat Al-Qur’an untuk
menerangkan hukumnya dihari timbulnya kejadian-kejadian itu dan suasana, yang
di dalam suasana itu Al-Qur’an diturunkan serta membicarakan sebab yang
tersebut itu, baik diturunkan langsung sesudah terjadi sebab itu, ataupun
kemudian lantaran suatu hikmah.
2.
Sebab-sebab Turunya Ayat Al-Qur’an
Ayat Al-Qur’an
memang tidak semuanya di dahului oleh sebab kemunculunya atau turunya. Oleh
karena itu kita semua harus mengetahui bagimana contoh ayat yang di dahului
oleh sebab dan contoh ayat yang tidak di dahului oleh sebab dalam kemunculanya
atau turunya ayat tersebut. Agar kita semua mengetahui bagimana sebab-sebab
munculnya ayat tersebut.
1. Ayat-ayat yang Turun dengan Didahului Suatu Sebab
Dalam hal ini ayat-ayat tasyri’iyyah
atau ayat-ayat hukum merupakan ayat-ayat yang pada umumnya mempunyai sebab
turunnya. Jarang (sedikit) sekali ayat-ayat hukum yang turun tanpa suatu sebab.
Dan sebab turunnya ayat itu adakalanya berupa peristiwa yang terjadi di
masyarakat Islam dan adakalanya berupa pertanyaan dari kalangan Islam atau dari
kalangan lainnya yang ditujukan kepada Nabi. Contoh ayat yang turun karena ada
suatu peristiwa, ialah surat al-Baqarah ayat 221. Turunnya ayat tersebut
adalah, karena ada peristiwa sebagai berikut:
“Nabi mengutus
Murtsid al-Ghanawi ke Mekah untuk tugas mengeluarkan orang-orang Islam yang
lemah. Setelah ia sampai di sana, ia dirayu oleh seorang wanita musyrik yang
cantik dan kaya, tetapi ia menolak, karena takut kepada Allah. Kemudian wanita
tersebut datang lagi dan minta agar dikawini. Murtsid pada prinsipnya dapat
menerimanya, tetapi dengan syarat setelah mendapat persetujuan dari Nabi.
Setelah dia kembali ke Madinah, dia menerangkan kasus yang dihadapi dan minta
izin kepada Nabi untuk menikah dengan wanita itu”. Maka turunlah surat
al-Baqarah ayat 221 :
Artinya :
“Dan janganlah
kamu menikahi wanita-wanita musyrik, sebelum mereka beriman. Sesungguhnya
wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik, walaupun dia menarik
hatimu. dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanita
mukmin) sebelum mereka beriman. Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dari
orang musyrik, walaupun dia menarik hatimu. mereka mengajak ke neraka, sedang
Allah mengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya. dan Allah menerangkan
ayat-ayat-Nya (perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil
pelajaran”.
2. Ayat-ayat yang Turun Tanpa Didahului Sesuatu Sebab
Ayat-ayat semacam ini banyak terdapat
di dalam al-Qur’an, sedang jumlahnya lebih banyak daripada ayat-ayat hukum yang
mempunyai Asbabun Nuzul. Misalnya ayat-ayat yang mengisahkan hal-ihwal
umat-umat terdahulu beserta para Nabinya, menerangkan peristiwa-peristiwa yang
terjadi di masa lalu, atau menceritakan hal-hal yang ghaib, yang akan terjadi,
atau menggambarkan keadaan hari Kiamat beserta nikmat surga dan siksaan neraka.
Ayat-ayat demikian itu diturunkan oleh
Allah bukan untuk memberi tanggapan terhadap suatu pertanyaan atau suatu peristiwa
yang terjadi pada waktu itu, melainkan semata-mata untuk memberi petunjuk
kepada manusia, agar menempuh jalan yang lurus. Allah menjadikan ayat-ayat ini
mempunyai hubungan menurut konteks Qur’ani dengan ayat-ayat sebelum dan
sesudahnya.
Namun demikian, ada juga ayat-ayat
tentang kisah yang diturunkan karena ada sebab. Tetapi ayat semacam ini sedikit
sekali. Misalnya turunnya surat Yusuf,
seluruhnya adalah karena ada keinginan yang serius daripada sahabat yang
disampaikan kepada Nabi, agar Nabi berkenan bercerita yang mengandung pelajaran
dan peringatan. Surat Yusuf tersebut
diturunkan oleh Allah secara lengkap (mulai ayat satu hingga akhir). Adapun
sahabat yang menceritakan latar belakang turunnya ayat-ayat dari surat Yusuf itu, adalah Sa’ad bin Abu
Waqqas.
3. Faedah Mengetahui Asbabun Nuzul
Ketika
seseorang mengalami kesukaran memahami makna sesuatu ayat al-Qur’an, ke manakah
mereka akan merujuk? Berdasarkan pendapat Ibnu Taimiyah, beliau “mengetahui
sebab turunnya ayat-ayat al-Qur’an akan membantu seseorang itu memahami
kandungan makna dan kejelasan maksud ayat-ayat tersebut. Mengetahui asbabun
nuzul sangat besar pengaruhnya dalam memahami makna ayat-ayat dalam Al-Qur’an.
Oleh karena itu, para ulama sangat berhati-hati dalam memahami asbabun nuzul,
sehingga banyak ulama yang menulis tentang itu. Diantara kitab termasyhur yang
membahas tentang asbabun nuzul adalah; Asbabun Nuzul, karya Imam Al-Wahidi,
Lubabun Nuqul fi Asbabin Nuzul karya Imam Suyuthi. Beberapa faedah mengetahui
asbabun nuzul antara lain:
1. Dapat
mengetahui hikmah disyari’atkannya hukum. Imam Al-Wahidi mengatakan, “Tidak
mungkin orang bisa mengetahui tafsir suatu ayat tanpa mengetahui kisah dan
penjelasan mengenai turunnya lebih dahulu”.
2. Kekhususan
hukum disebabkan oleh sebab tertentu. Ibnu Taimiyyah mengatakan, ”Mengetahui
asbabun nuzul sangat membantu untuk memahami ayat. Sesungguhnya dengan
mengetahui sebab akan mendapatkan ilmu musabbab”.
3. Mengetahui
nama orang, dimana ayat diturunkan berkaitan dengannya, dan pemahaman ayat
menjadi lebih jelas.
4. Menghindarkan
anggapan menyempitkan dalam memandang hukum yang nampak lahirnya menyempitkan.
4. Fungsi Penting Asababul Nuzul
Adapun fungsi
penting Asbabun nuzul iyalah :
1. Penegasan bahwa
al-Qur’an benar-benar dari Allah Swt. bukan buatan manusia.
2. Penegasan bahwa Allah
benar-benar memberikan perhatian penuh pada Rasulullah Saw. dalam menjalankan
misi risalahnya.
3. Penegasan bahwa Allah
selalu bersama para hambanya (khususnya Muhammad Saw.) dengan menghilangkan
duka cita mereka.
4. Sarana memahami ayat
secara tepat, tepat sesuai peruntukannya, walau harus diketahui bahwa bukan
berati ayat tersebut tidak dijadikan dasar untuk perkara yang lain, yang punya
persoalan yang sama.
5. Mengatasi keraguan pada
ayat yang diduga mengandung pengertian umum.
6. Mengkhususkan hukum yang
terkandung dalam Al-Qur’an sesuai dengan sebabnya.
7. Mengidentifikasikan
pelaku yang menyebabkan turunnya ayat ayat Al-Qur’an.
8. Memudahkan untuk
menghafal dan memahami ayat serta untuk memantapkan wahyu di hati orang yang
mendengarnya.
9. Mengetahui makna serta
rahasia-rahasia yang terkandung dalam ayat Al-Qur’an.
10. Seorang dapat menentukan apakah ayat mengandung
pesan khusus atau umum dan dalam keadaan bagaimana ayat itu mesti
diterapkan.
11. Terakhir bahwa harus dipahami juga bahwa tidak
semua ayat dalam Al Qur’an ditemukan asbabun nuzulnya
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
1. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapatlah kita
tarik kesimpulan bahwasannya Al-Qur’an
mengandung banyak nilai-nilai kehidupan maka dari itu kita patutlah
mempelajarinya. Al Qur’an sebagai mukjizat yang di anugrahkan kepada nabi
Muhammad Saw adalah salah satu kitap Allah
yang paling sempurna diantara kitap suci yang lain. Al-Qur’an diturunkan kepada nabi Muhammad melalui beberapa cara
yang mana dalam penurunan Al-Qur’an
itu sendiri diberikan secara berangsur-angsur atau bertahap. Di dalam penurunan
ayat Al-Qur’an itu ada yang turun dengan
didahului suatu sebab yangdi sebut dengan Asababul Nuzul dan ada pula ayat yang
turun tanpa di dahului oleh sebab.
Turunnya Al-Qur’an kita kenal dengan istilah Nuzulul Quran yang sebagaian
orang besar di peringati pada tanggal 17 bulan Ramadhan. Sebagai kalamullah
sudah sepantasnya lah kita mencintai, memelihara, mempelajari segala
nilai-nilai yang terdapat pada Al-Qur’an
tersebut dengan sebaik mungkin, salah
satu wujud bahwa kita mencintai Al-Qur’an
dengan cara banyak membaca Al-Qur’an
serta mengamalkan nilai yang ada di dalamnya. Maka untuk itu marilah kita
bersama-sama berusaha untuk memahami apa yang terkandung dalam Al-Qur’an sebagai kitap suci kita yang
diturunkan oleh Allah SWT kepada nabi Muhammad.
2. Saran
Dengan kemampuan kita berfikir di harapkan
kepada semua pihak setelah membaca makalah ini dapat meningkatkan kualitas
pemahaman yang mendalam tentang arti Asbabun Nuzul. Sehingga dapat menerapkan
semua makna yang terkandung di setiap ayat yang ada di dalam Al-Qur’an karena semua itu dapat membuat kita
semua menjadi lebih menghargai, mencintai juga memaknai setiap ayat yang ada di
dalam Al-Qur’an sehingga ber imbas kebaikan kedalam kehidupan kita
nantinya.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Qur’an Terjemah DEPAG
Kh. Qamaruddin Shaleh. Asbabunnuzul . Bandung. CV. Diponegoro.
Abdul Wahid, Ramli.1994.ulumul
qur’an.Jakarta:Rajawali
DR. Rosihon Anwar, M.Ag.ulum al-quran,Bandung:
Pustaka Setia, 2008, hal. 65
Ahmad Syadali dan Ahmad Rifa’i, Ulumul Qur’an I,
Bandung: Pustaka Setia, 2006, hlm. 89
Subhi Shalih, Mabahits fi ‘Ulumul Qur’an, Dar
al-Qalam li Al-Malayyin, Beirut, 1988, hlm. 132.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar